Sebagai seorang ayah, saya mengalami berbagai dinamika kehidupan. Hingga suatu saat harus mendapatkan ujian paling berat, musibah yang menimpa anak pertama saya Fataya Azzahra. Bagi saya ini adalah drama dan ujian. Dalam kondisi sisa cacat fisik, Fataya harus dapat dihantar menjadi orang yang mandiri. Dalam upaya menjadikannya mandiri, saya harus menemukan kegemaran dan menjadi hobinya. Menghantarkannya dengan sepeda motor, sekolah, bahkan kursus bahasa Perancis di Centre de Culturale France (CCF), di Salemba. Fataya ingin sekali menguasai bahasa Perancis. Tidak sia-sia, novel pertamanya diberi judul Bahasa Perancis: Lamour c ‘ est toi , Fataya sekarang tidak perlu bekerja di kantor, dan menjadi mandiri menjadi seorang novelist. Menulis di rumah dan terkadang berkantor di Mall, untuk menyelesaikan bab bab cerita yang ditulisnya. Berikut ini adalah liputan untuk Fataya Azzahra, yang sekarang telah menerbitkan Novel ke empatnya. Alhamdulillah.
Lihat : About ME